Kebebasan Dalam Bermasyarakat
Kebebasan adalah kondisi hidup yang amat diperlukan setiap manusia yang mau hidup bahagia dan sejahtera. Sebab itu bangsa Indonesia bersedia berjuang merebut kemerdekaannya dengan taruhan nyawanya.
Manusia memerlukan kebebasan untuk dapat mengusahakan hal-hal yang terbaik. Memerlukan kebebasan bergerak, kebebasan berpikir dan berperasaan, kebebasan menyatakan pendapat. Dengan kebebasan manusia bisa kreatif memberikan wujud dan bentuk bagi pikiran dan perasaannya. Itu menghasilkan ilmu pengetahuan, kesenian yang aneka ragam, kepercayaan religieus yang menghubungkan dirinya dengan Yang Menguasai kehidupan dan Alam Semesta.
Manusia dalam Masyarakat Pancasila juga memerlukan kemajuan, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Sebab itu kebebasan merupakan bagian mendasar dalam kehidupan masyarakat Pancasila. Akan tetapi kebebasan manusia tidak mungkin mutlak oleh karena hakikat eksistensi Manusia adalah kehidupan bersama dengan Manusia lain. Dimulai dengan hidup dalam Keluarga dan nantinya dalam Masyarakat serta kesatuan sosial lainnya.
Dalam Keluarga berlaku kenyataan bahwa anggota Keluarga selalu ada dalam Perbedaan karena tak ada dua manusia yang sama termasuk yang dilahirkan kembar. Namun di pihak lain anggota Keluarga yang beda satu sama lain adalah dalam Kesatuan keluarga. Demikianlah kehidupan manusia selalu dalam keadaan Perbedaan dalam Kesatuan, Kesatuan dalam Perbedaan..
Ini berbeda dengan paham individualisme yang menganggap individu manusia sebagai nilai tertinggi Sebab itu dalam paham itu kebebasan dipandang bersifat mutlak, tak dapat diganggu-gugat.
Kebebasan dalam kerangka Pancasila tidak mungkin bersifat mutlak, karena dibatasi oleh kepentingan umum, kepentingan orang banyak yang hidup bersama.. Merusak kehidupan bersama merusak kebahagiaan manusia itu sendiri. Namun perkembangan masyarakat Indonesia sekarang amat mirip masyarakat yang dasarnya individualisme. Dalam masyarakat demikian kebebasan berlaku tanpa batas . Manusia bisa berbuat semaunya tanpa peduli apa itu mengganggu ketenteraman dan kepentingan bersama.
Dalam kehidupan ekonomi masyarakat individualis berkembang sistem neo-liberalisme . Sistem ekonomi ini membenarkan yang kuat terus unggul tanpa peduli yang lemah makin sengsara. Tidak menghiraukan kesenjangan lebar antara kelompok kaya dan miskin. Sama sekali tidak ada niat mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Paham itu juga menghasilkan sikap yang selalu mau menang sendiri. Hal itu dalam masyarakat kita sekarang juga terlihat pada sikap mau menang sendiri kalangan agama tertentu yang menekan kalangan agama lain dan bahkan kalangan agama sendiri yang berbeda pandangan.
Kebebasan penting sekali untuk menyebarkan informasi kepada khalayak ramai. Hal ini memungkinkan masyarakat mengusahakan kesejahteraannya, menambah ilmu pengetahuannya dan mewujudkan kemajuan. Sebab itu penting sekali ada kebebasan berpendapat dalam kehidupan bangsa. Dalam kebebasan menyatakan pendapat penting sekali fungsi kebebasan akademis dan kebebasan pers.
Namun kebebasan pers menghadapi hal-hal yang cukup rumit. Di satu pihak pers atau media massa tulisan dan elektronik mempunyai kebebasan luas untuk menyebarkan aneka ragam pendapat dan informasi. Akan tetapi dalam kenyataan hal itu mudah sekali menimbulkan pemberitaan yang bertentangan dengan kepentingan pihak lain.
Selain itu kebebasan pers menghadapi masalah apabila ada orang atau golongan dengan kekayaan besar memiliki dan menguasai media di negara itu. Orang dan golongan itu akan mendominasi perkembangan pendapat masyarakat Lebih berbahaya lagi kalau warga negara asing yang menguasai media. Sebab itu kalangan media perlu mengadakan ketentuan untuk mencegah hal-hal yang merugikan masyarakat. Kode Etik perlu ditegakkan untuk menjaga kepentingan kalangan media sendiri. Hukum harus mampu menghadapi pelanggaran kepentingan umum oleh media massa, agar kebebasan berpendapat sungguh-sungguh memberikan manfaat maksimal bagi bangsa.
Demikian pula masalah perburuhan yang sekarang nampak gawat harus dapat dipecahkan sehingga tercapai Win-Win Solution bagi kaum buruh-karyawan maupun kaum pengusaha dan pejabat negara. Akan lebih baik apabila organisasi buruh berorientasi pada perusahaan dan lingkungan kerja, sehingga organisasi buruh nasional bersifat federasi dari organisasi buruh yang berorientasi perusahaan. Dalam kondisi demikian kaum buruh tetap bebas dan giat menuntut keadaan yang menjamin hidupnya yang sejahtera, tapi di pihak lain juga selalu memperhatikan perkembangan perusahaan. Kemajuan dan kemunduran perusahaan berpengaruh langsung atas kehidupan buruh dan karena itu, di samping mereka menuntut perbaikan hidupnya juga selalu mendukung kemajuan perusahaannya.
Berkembangnya kebebasan yang sesuai dasar Pancasila sangat dipengaruhi faktor Kepemimpinan di semua tingkat dan golongan yang ada di NKRI. Mulai dari Kepala Negara, para Gubernur dan Bupati hingga ke Kepala Desa. Di semua organisasi bangsa, baik organisasi negara maupun organisasi swasta.
Kepemimpinan merangsang berkembangnya setiap anggota yang dipimpinnya dengan memberikan banyak kebebasan untuk berprakarsa. Akan tetapi juga menyadarkan mereka untuk selalu memperhatikan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
Pendididkan juga amat berpengaruh terhadap tumbuhnya kebebasan yang benar. Baik pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan sekolah maupun pendidikan masyarakat. Terutama penting bahwa pendidikan dapat membentuk manusia-manusia yang berkarakter dan berbudi luhur. Dengan begitu ia akan amat menghargai kebebasan dirinya tetapi juga menyadari pentingnya kebebasan bagi pihak lain.
Kebebasan merangsang persaingan antara bagian organisasi untuk berkembang maju tetapi selalu persaingan itu dalam ukuran yang tidak merugikan organisasi secara keseluruhan. Pemerintah Pusat NKRI merangsang setiap Daerah untuk berkembang maju dan menghasilkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Tetapi Daerah Otonom yang makin maju dan sejahtera tidak mengabaikan kewajibannya sebagai bagian NKRI.
Masyarakat yang mengembangkan kebebasan secara tepat dan harmonis akan menghasilkan dinamika yang tinggi dan produktif, Hal ini akan menghasilkan bangsa Indonesia dengan daya saing nasional tinggi tetapi tidak mengabaikan kepentingan umat manusia yang luas.
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar